Cara Mendidik Anak Dengan Alquran
“Anak adalah amanah di tangan
ibu-bapaknya. Hatinya masih suci ibarat permata yang mahal harganya. Apabila ia
dibinasakan pada suatu yang baik dan dididik, niscaya ia akan tumbuh besar
dengan sifat yang baik dan akan bahagia dunia akhirat. Sebaliknya, bila ia
dibiasakan dengan tradisi-tradisi buruk, tidak diperdulikan seperti halnya
hewan, niscaya ia akan hancur dan binasa” kalimat ini merupakan suatu
pernyataan dari Al-Ghazali.
Anak merupakan lembaran kertas
putih. Apa yang ditorehkan di kertas putih tersebut, maka itulah hal yang akan
membentuk karakter dari diri mereka. Jika dia ditanamkan dengan warna agama dan
dengan luhur budi pekerti yang baik maka akan terbentuk suatu antibody yang
bersifat zat kebal awal pada anak yang akan berpengaruh negative, misalnya
adalah munculnya sifat benci kesombongan, rajin melakukan ibadah, dan juga
tidak membangkang pada orang tua dan sebagainya. Cara mendidik anak dengan
Alquran bisa membantu membentuk karakter yang baik pada anak.
Cara mendidik anak dengan alquran
merupakan salah satu prioritas dari pendidikan anak yang paling pertama. Cara mendidik anak dengan alquran bisa dilakukan secara
formal pada usia 4-6 tahun. Usia 4-6 tahun ini merupakan usia yang ideal,
karena di usia 7 tahun, anak sudah ditekankan dan dilatih dalam menjalankan
solat, sedangkan solat otomatis bisa membutuhkan dalam kelancaran membaca Alquran,
dan yang paling tidak adalah surat Al-fatahilah dan juga surat-surat yang
pendek, disamping dari bacaan-bacaan doanya.
Tenggang waktu cara mendidik anak
dengan alquran kurang lebihnya adalah tiga tahun dan kiranya bisa dihunakan
dalam mempersiapka prasarana anak sebelum melakukan benar-benar perintah dan
juga melakukan solatnya.
Namun mendidik alquran pada anak
jangan menunggu mereka berusia -6 tahun. Sebelum mereka berusia 4-6 tahun, anak
sebenarnya harus sudah dididik Alquran, namun saja teknisnya informal, misalnya
saja adalah dengan aktivitas mendengarkan bacaan-bacaan ayat-ayat alquran,
melatih dan juga mengeja huruf-huruf hijaiyah serta juga kegiatan pra
membaca lainnya pada anak.
Bila mendidik anak membaca Al Qur’an menjadi hak anak yang
harus ditunaikan orang tuanya, maka mendidik anak menulis Al Qur’an juga
menjadi hak anak yang wajib ditunaikan oleh orang tuanya. Rasulullah SAW
menegaskan dalam sabdanya :
Sebagaimana belajar membaca Al Qur’an,
anak-anak juga ditekankan untuk serius, rajin dan giat dalam belajar menulis Al
Qur’an. Hasan bin Ali r.a pernah berpesan kepada anak-anaknya sekaligus kepada
keponakan-keponaknnya. “ Belajarlah, sesungguhnya kalian kini adalah generasi
kecil di kalangan masyarakat, namun esok kalian akan menajdi generasi dewasa di
kalangan masyarakat. Maka barangsiap tidak mampu menghafal, hendaklah dia
mencatat atau menulisnya.
Jika anak belum bisa membaca Al
Qur’an dengan baik. Agar anak lebih termotivasi untuk membaca dan menghafal Al
Qur’an cobalah berikan panduan dan tips untuk membantu memudahkan anak belajar
membaca Al Qur’an dengan cepat :
1. Pada tahap awal, rangsang dan
biasakan telinga anak-anak kita mendengar lafal-lafal Al Qur’an. Mulailah
dengan surah atau ayat yang akan dibaca dan dihafal. Pada prinsipnya, anak
sudah dikenalkan dengan asma Allah dalam ayat suci Al Qur’an sejak berada dalam
kandungan. Itulah awal tahapan terbaik yang memang harus distimulus. Dengarkan
dengan baik dan berulang-ulang, sehingga memori anak akan terus terpenuhi
lafal-lafal Al Qur’an. Ingatlah bahwa usia emas anak mulai dari 0-9 tahun, di
mana ia mudah meniru dan menghafal. Para orangtua dapat memanfaatkan momen emas
ini.
2. Setelah anak mulai terbiasa,
mulailah untuk mengenalkan anak pada hafalan yang sebenarnya. Cobalah dengan
memberinya waktu khusus untuk menemani saat menghafal sambil mendengar kaset
rekaman atau memutar compact disc. Sambil mengiringnya membaca, ingatkan mereka
jika ada bacaan atau huruf yang saah atau terlewat. Untuk ini, inisiasilah
dengan membuat pola menghafal dengan cara memahami arti dan makna Al Qur’an
melalui terjemahannya.
3. Anda juga bisa menyarankannya
untuk menbuat catatan kecil yang dapat dibawa kemana-mana. “contekan” kecil
tersebut dimaksimalkan dengan membacanya berulang-ulang. Anjurkan pada
anak-anak untuk melafalkan ayat-ayat yang ingin dihafal itu dalam setiap
kesempatan. Misalnya, saat dia dalam perjalan ke sekolah, menunggu waktu masuk
kelas atau saat pulang ke rumah.
4. selain peran orangtua, tidak ada
salahnya mengikutkan anak pada pengajian atau madrasah di masjid dekat rumah.
Suasana yang kondusif dan teman-teman di lingkungan pengajian atau madrasah dapat
membantunya menghafal dengan cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar