Minggu, 12 Oktober 2014

Cara Mendidik Anak Dengan Alquran

Cara Mendidik Anak Dengan Alquran
“Anak adalah amanah di tangan ibu-bapaknya. Hatinya masih suci ibarat permata yang mahal harganya. Apabila ia dibinasakan pada suatu yang baik dan dididik, niscaya ia akan tumbuh besar dengan sifat yang baik dan akan bahagia dunia akhirat. Sebaliknya, bila ia dibiasakan dengan tradisi-tradisi buruk, tidak diperdulikan seperti halnya hewan, niscaya ia akan hancur dan binasa” kalimat ini merupakan suatu pernyataan dari Al-Ghazali.
Anak merupakan lembaran kertas putih. Apa yang ditorehkan di kertas putih tersebut, maka itulah hal yang akan membentuk karakter dari diri mereka. Jika dia ditanamkan dengan warna agama dan dengan luhur budi pekerti yang baik maka akan terbentuk suatu antibody yang bersifat zat kebal awal pada anak yang akan berpengaruh negative, misalnya adalah munculnya sifat benci kesombongan, rajin melakukan ibadah, dan juga tidak membangkang pada orang tua dan sebagainya. Cara mendidik anak dengan Alquran bisa membantu membentuk karakter yang baik pada anak.
Cara mendidik anak dengan alquran merupakan salah satu prioritas dari pendidikan anak yang paling pertama. Cara mendidik anak dengan alquran bisa dilakukan secara formal pada usia 4-6 tahun. Usia 4-6 tahun ini merupakan usia yang ideal, karena di usia 7 tahun, anak sudah ditekankan dan dilatih dalam menjalankan solat, sedangkan solat otomatis bisa membutuhkan dalam kelancaran membaca Alquran, dan yang paling tidak adalah surat Al-fatahilah dan juga surat-surat yang pendek, disamping dari bacaan-bacaan doanya.
Tenggang waktu cara mendidik anak dengan alquran kurang lebihnya adalah tiga tahun dan kiranya bisa dihunakan dalam mempersiapka prasarana anak sebelum melakukan benar-benar perintah dan juga melakukan solatnya.
Namun mendidik alquran pada anak jangan menunggu mereka berusia -6 tahun. Sebelum mereka berusia 4-6 tahun, anak sebenarnya harus sudah dididik Alquran, namun saja teknisnya informal, misalnya saja adalah dengan aktivitas mendengarkan bacaan-bacaan ayat-ayat alquran, melatih dan juga mengeja huruf-huruf hijaiyah  serta juga kegiatan pra membaca lainnya pada anak.

Bila mendidik anak membaca Al Qur’an menjadi hak anak yang harus ditunaikan orang tuanya, maka mendidik anak menulis Al Qur’an juga menjadi hak anak yang wajib ditunaikan oleh orang tuanya. Rasulullah SAW menegaskan dalam sabdanya :

Sebagaimana belajar membaca Al Qur’an, anak-anak juga ditekankan untuk serius, rajin dan giat dalam belajar menulis Al Qur’an. Hasan bin Ali r.a pernah berpesan kepada anak-anaknya sekaligus kepada keponakan-keponaknnya. “ Belajarlah, sesungguhnya kalian kini adalah generasi kecil di kalangan masyarakat, namun esok kalian akan menajdi generasi dewasa di kalangan masyarakat. Maka barangsiap tidak mampu menghafal, hendaklah dia mencatat atau menulisnya.
Jika anak belum bisa membaca Al Qur’an dengan baik. Agar anak lebih termotivasi untuk membaca dan menghafal Al Qur’an cobalah berikan panduan dan tips untuk membantu memudahkan anak belajar membaca Al Qur’an dengan cepat :
1. Pada tahap awal, rangsang dan biasakan telinga anak-anak kita mendengar lafal-lafal Al Qur’an. Mulailah dengan surah atau ayat yang akan dibaca dan dihafal. Pada prinsipnya, anak sudah dikenalkan dengan asma Allah dalam ayat suci Al Qur’an sejak berada dalam kandungan. Itulah awal tahapan terbaik yang memang harus distimulus. Dengarkan dengan baik dan berulang-ulang, sehingga memori anak akan terus terpenuhi lafal-lafal Al Qur’an. Ingatlah bahwa usia emas anak mulai dari 0-9 tahun, di mana ia mudah meniru dan menghafal. Para orangtua dapat memanfaatkan momen emas ini.
2. Setelah anak mulai terbiasa, mulailah untuk mengenalkan anak pada hafalan yang sebenarnya. Cobalah dengan memberinya waktu khusus untuk menemani saat menghafal sambil mendengar kaset rekaman atau memutar compact disc. Sambil mengiringnya membaca, ingatkan mereka jika ada bacaan atau huruf yang saah atau terlewat. Untuk ini, inisiasilah dengan membuat pola menghafal dengan cara memahami arti dan makna Al Qur’an melalui terjemahannya.
3. Anda juga bisa menyarankannya untuk menbuat catatan kecil yang dapat dibawa kemana-mana. “contekan” kecil tersebut dimaksimalkan dengan membacanya berulang-ulang. Anjurkan pada anak-anak untuk melafalkan ayat-ayat yang ingin dihafal itu dalam setiap kesempatan. Misalnya, saat dia dalam perjalan ke sekolah, menunggu waktu masuk kelas atau saat pulang ke rumah.

4. selain peran orangtua, tidak ada salahnya mengikutkan anak pada pengajian atau madrasah di masjid dekat rumah. Suasana yang kondusif dan teman-teman di lingkungan pengajian atau madrasah dapat membantunya menghafal dengan cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar